Pemurnian (refining) adalah suatu proses untuk merubah logam kotor menjadi logam dengan kemurnian tinggi. Ada beberapa cara yang digunaan untuk melakukan pemurnian logam, yaitu : pelelehan (fusion), destilasi, kristalisasi, elektrolisis, proses Parkes , proses Van Arkel (vapour phase refining), zone-refining, proses Mond (purification via the volatile carbonyl compound), dan proses Bassemer (open hearth process).
1. Pemurnian
dengan pelelehan (fusion). Proses ini biasanya dipakai
untuk memurnikan logam Sn, Pb dan Bi. Batang logam kotor ditempatkan dalam
tungku yang dipanaskan pada suhu di atas titik leleh logam. Lelehan logam murni
ada di bagian atas, sedangkan pengotor berada pada bagian bawah. Untuk
memisahkan lelehan logam murni dari pengotor dilakukan dengan memiringkan
tungku sehingga lelehan logam murni mengalir ke celah samping tunggku.
2. Pemurnian
dengan destilasi, Logam-logam mudah menguap
dapat dimurnikan dengan destilasi. Misalnya Hg, pemisahan Zn-Cd-Pb dengan
destilasi praksional. terpisahkan dari yang satu dengan yang lainnya.
3. Pemurnian
dengan kristalisasi, Metode ini banyak dilakukan
untuk memurnikan logam-logam lantanida melalui garam rangkapnya dengan kalium
dan natrium. Demikian juga untuk pemisahan Pt dan Ir melalui amonium
heksakloroplatinat dan iridiat.
4. Pemurnian
dengan elektrolisis , Sel elektrolitik yang
dipakai harus terbuat dari anode logam kotor (logam yang akan dimurnikan),
sedangkan katode terbuat dari logam murni yang dilapisi lapisan tipis grafit
agar logam murni yang dihasilkan mudah dilepas, sedangkan elektrolit yang
digunakan adalah larutan garam dari logam yang akan dimurnikan. Selama
elektrolisis berlangsung logam kotor sebagai anode akan larut, sedangkan logam
murni akan diendapkan pada katode. Pemurnian dengan cara ini hanyalah dapat
dilakukan untuk logam-logam yang keelektropositifannya rendah seperti Cu, Sn,
Pb, Au, Zn, Cr, dan Ni. Jadi metode ini digunakan untuk logam yang tidak
bereaksi dengan air, mudah dioksidasi pada anode, dan mudah direduksi pada
katode.
5. Pemurnian
proses Parkes, Proses ini digunakan untuk pemurnian
logam Pb, juga pada pemekatan logam Ag. Sekitar 1-2% Zn ditambahkan pada
lelehan Pb yang mengandung pengotor Ag. Perak lebih mudah larut dalam seng,
sedangkan Pb tidak larut. Dengan demikian logam Pb murni mudah dipisahkan.
6. Pemurnian proses Van Arkel, Proses ini
disebut juga pemurnian fase uap. Proses ini dilakukan untuk halida mudah
menguap. Halida dimurnikan melalui destilasi fraksional, halida tersebut
mengurai menjadi logam dan halogen pada suhu tinggi. Misalnya filamen Zr(s) +
2I2(g) ZrI4(s) Zr(s) + 2I2(g) 800 oC Logam-logam Ti, Hf, Zr, V, W, Si dan Be
dimurnikan dengan cara ini.
7. Pemurnian
dengan zone-refining, Metode ini digunakan untuk
memperoleh unsur yang kemurniannya sangat tinggi seperti semikonduktor Si, Ge,
dan Ga. Sirkulasi panas dipasang pada batang logam kotor, kemudian digerakan
secara lambat.Logam murni akan mengkristal di sebelah samping lelehan logam,
dan pengotor tersebar di dalam zone lelehan.
8. Pemurnian
proses Mond, Pemurnian cara ini disebut juga
pemurnian melalui senyawa mudah menguap karbonil. Prinsipnya sama dengan metode
Van Arkel tetapi cara ini hanya digunakan untuk Ni.
9. Pemurnian
proses Bassemer, Proses
Bassemen disebut juga proses tungku terbuka (open hearth process). Karbon dari kokas
digunakan sebagai pereduksi. Silikon, fosfor, dan belerang dari bijih
dioksidasi dan menguap sebagai terak (slag) dari besi. Di dalam proses bassemer
besi mentah (pig iron) dari proses tanur tinggi diubah menjadi butiran (pelet).
Udara dialirkan melalui lelehan yaitu untuk mengoksidasi pengotor. Proses
dilangsungkan pada keadaan cepat (10-15 menit).
Numpang tanya gan kalau untuk menghilangkan slag waktu peleburan emas gimana gan terimakasih...
ReplyDelete