Ekstraksi adalah teknik yang sering digunakan bila senyawa organik (sebagian besar hidrofob) dilarutkan atau didispersikan dalam air. Pelarut yang tepat (cukup untuk melarutkan senyawa organik, seharusnya tidak hidrofob) ditambahkan pada fasa larutan dalam airnya, campuran kemudian diaduk dengan baik sehingga senyawa organik diekstraksi dengan baik. Lapisan organik dan air akan dapat dipisahkan dengan corong pisah, dan senyawa organik dapat diambil ulang dari lapisan organik dengan menyingkirkan pelarutnya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah dietil eter C2H5OC2H5, yang memiliki titik didih rendah (sehingga mudah disingkirkan) dan dapat melarutkan berbagai senyawa organik.
Untuk menghasilkan logam dari bijihnya, diperlukan suatu
proses ekstraksi metalurgi. Karena di alam bijih logam umumnya dalam bentuk
oksida dan sulfida, maka untuk menghasilkan logam diperlukan reaksi reduksi dan
oksidasi. Proses ekstraksi metalurgi terbagi menjadi dua jalur, yaitu
proses hidrometalurgi dan pirometalurgi. Perbedaan utama kedua proses tersebut
terletak pada temperatur proses yang menyertainya. Metalurgi
adalah pengetahuan
yang mengkaji tentang cara-cara pengolahan logam dari bijihnya hingga
memperoleh logam yang siap untuk digunakan. Proses metalurgi dibagi menjadi 3
prinsip pengerjaan : (1) Perlakuan awal, dengan cara melakukan pemekatan
bijih (concentration of ore) agar bijih yang diinginkan terpisah dari materi
pengotor (gangue). (2) Proses reduksi, yaitu mereduksi senyawa logam
yang ada pada bijih agar berubah menjadi logam bebas. (3) Pemurnian (refining),
yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh
tingkat kemurnian tinggi.
Klasifikasi Proses Ekstraksi Metalurgi :
1.
Pirometalurgi
Proses pirometalurgi ini merupakan
pengambilan logam dari bijihnya yang umumrnya paling tua. Proses ini
berhubungan dengan temperatur tinggi dan sebagian besar berlangsung sampai
terjadi peleburan. Sifat dari proses pirometalurgi ini cepat (jam).
2.
Hidrometalurgi
Proses ekstraksi logam yang biasanya
berlangsung pada temperatur kamar dan melibatkan reaksi air. Proses
hidrometalurgi ini lebih mampu untuk mengolah bijih-bijih yang berkadar rendah.
Proses yang terjadi biasanya pelarutan. Sifat dari proses hidrometalurgi ini
adalah lamabt (proses berlangsung antara hari sampai bulan)
3.
Elektrometalurgi
Proses-proses ekstraksi dan
pemurnian yang melibatkan energi listrik sebagai dasar-dasar ekstraksinya.
Prinsip yang digunakan adalah elektrolisis dan elektrokimia. Proses-proses hidrometalurgi umumnya
berhubungan dengan elektrometalurgi baik secara fisik maupun kepada
penggunaannya. Sedangkan suatu proses pirometalurgi yang pembangkit panasnya
dari energi listrik disebut proses elektrothermik.
0 komentar:
Post a Comment