Thursday, February 27, 2014

Peledakan Tambang Bawah Tanah

Peledakan untuk tambang bawah tanah sangat berbeda dengan peledakan tambang terbuka gan. Pada prinsipnya, untuk peledakan underground, tujuannya hanya untuk merekahkan batuan sehingga proses penggalian dan pengangkutannya lebih mudah. Sedangkan peledakan tambang terbuka tujuannya adalah untuk menghancurkan batuan tsb. Kenapa bisa beda? Tentunya karena keterbasan “ruang” pada tambang bawah tanah, sehingga arah peledakan dan arah lemparnya batuan harus benar2 di control, yaitu tepat di depan bidang ledak (face tambang atau opening). Salah satu caranya adalah penggunaan detonator dengan waktu tunda yg panjang (Long Period Detonator) sehingga batuan diberi kesempatan untuk terlempar akibat meldaknya lubang pertama, sehingga tercipta bidang bebas kedua, dan kemudian baru lubang kedua meledak, menciptakan bidang bebas ketiga, dan lubang tiga meledak, dst. Sehingga, Inti dari penggunaan LP detonator adalah untuk memberikan kesempatan kepada batuan untuk terlempar terlebih dahulu sehingga terbentuk lah bidang bebas. Bidang bebas ini sangat penting sebagai bidang dimana batuan diarahkan untuk terlempar kebidang tsb. Apabila bidang bebas tidak ada, maka getaran peedakan akan disalurkan ke struktur solid disekitar terowongan, dan bisa berbahaya gan. Kalau di tambang terbuka, bidang bebas nya tentu saja lereng tambang yg akan diledakan dan langit…sehingga control peledakannya tidak terlalu rumit seperti peledakan bawah tanah. Pertanyaan nya sekarang adalah bidang bebas nya peledakan bawah tanah apa???? Muka terowongan? Tidak tepat jg gan, kecuali kalau pengisian bahan peledaknya vertical, baru dh bisa muka terowongan dianggap bidang bebas. Karena pengisian bahan peledak underground horizontal, maka bidang bebasnya jg harus horizontal menembus terowongan (searah drilling). Oleh karena itu pada peledakan UG, bidang bebas pertama dibuat terlebih dahulu dgn cara membuat lubang kosong (dengan cara di drill) dengan kedalaman yg sama dgn kedalaman pemboran, tapi diameter nya merupakan fungsi dari kedalaman pemboran tsb. Liat dh chart dibawah:


Lubang kosong kadang disebut juga burn hole.

Nah sekarang ane jelasin secara ringkas gmn cara peledakannya gan
1. Terowongan dibagi kedalam beberapa zone, liat dh gambar dibawah… Nah perhitungan peledakan nya untuk tiap2 zone pun berbeda.


2. Perhitungan tiap zone
Sebenarnya inti perhitungan tiap zone adalah menghitung burden (jarak lubang ledak ke bidang bebas) dan spasi (jarak antar lubang ledak pada row yg sama) . Tapi khusus untuk zone cut, perhitungan nya special gan.
Cut terdiri dari 3-4 bujur sangkar. Jumlah cut tidak boleh melebihi akar dr kemajuan peledakan (I). Kemajuan peledakan biasanya 90% x kedalaman lubang tembak.
Biar lebih gampang misalnya nh gan, agan mau meledakkan satu round terowongan (satu round artinya sekali peledakan untuk memindahkan batuan seluas muka terowongan dan sedalam lubang tembak) berbentuk tapal kuda (lebar 4m, tinggi 4m). Total panjang terowongan adalah 2.1 km (misalnya terowongan KA nh gan) Pertama hitung burden dan spasi untuk cut (liat gambar dibawah) lalu bagian yg tidak diisi bahan peledak (h=10 d), d = diameter lubang ledak (biasanya 0.05 m untuk batuan gamping keras).




Setelah ane itung ternyata Karena lebar bukaan terakhir (W4) melebihi akar kuadrat dari I, maka jumlah cut hanya sampai cut yang ke-3. Karena cut yang ke-3 terlalu besar, maka jumlah cut hanya sampai cut yang ke-2. Sehingga jumlah lubang = 4 x 2 cut = 8 lubang
hasil perhitungan cut:


Asumsi dan reference yg ane pake nh gan…sebagian angka diambil dari grafik, ribet jelasin nya kalo di disini, agan cari tahu sendiri ya
asumsi:



3. Perhitungan lift 



4. Perhitungan Contour (roof and wall)





5. Perhitungan Stoping Area (horizontal, upward, downward)



 upward


downward:


6. Perhitungan specific drilling (SD)
SD menyatakan berapa kedalaman pengeboran untuk meledakkan sejumlah volume tertentu batuan.
SD=N total x H/V total
specific drilling:



7. Pola penyalaan NONEL dan gambar terowongan
Setelah perhitungan diatas selesai, baru deh agan merangkai detonator nya…kira2 rangkaian nya sebagai berikut. Kalau angka romawi adalah LP delay sedangkan angka Arabic adalah SP delay. Dari delay2 tsb bisa agan ketahui urutan peledakan yg ane buat
penyalaan:

8. Perhitungan specific charge (SC)
SC menyatakan berapa kg bahan peledak yg dipakai utuk meledakkan sejumlah volume tertentu batuan. Perhitungan kebutuhan bahan peledak (kg) tiap zone adalah sbb:
specific charge:



9. Perkiraan peritungan biaya dan waktu pengerjaan terowongan (harga hanya asumsi ane aja gan)
biaya dan waktu:



Perhitungan harus dilakukan dengan hati2 gan, jangan membuat asumsi yg ga bisa dipertanggungjawabkan...dan jangan sampai memasukkan bahan peledak yg berlebihan dibawah tanah..bisa2 overbreak (liat dh garis putus putih dibagian atas terowongan)
overbreak:



Kira2 begitu deh gan…, ,melalui perhitungan sederhana ini, kalo agan diminta membuat rencana peledakan dengan terowongan, paling ga agan bisa mengikuti pola perhitungan ini gan….
Tapi supaya ttp rendah hati, ada baiknya dikonsultasikan dl ke ahlinya (dosen agan) …aneh sih Cuma Janitor gan, ane hanya berusaha membersihkan kebingungan agan-agan